From Poland With Love (Episode 5)



Awal mula pertama mula tiadalah lain yang saya ingin ucapkan melainkan mengangkat salam takzim dan selamat berkampong kepada Regular 20 dan 21.

Adapun tiadalah kata yang lebih tepat nak dikatakan melainkan rasa terharu yang amat sangat di atas penat lelah sahabat-sahabat semua yang tertungkus lumus mengendalikan perjumpaan yang tidak dapat saya sertai itu huhuhu.

Hampir 30 tahun Gerombolan 20 dan 21 meninggalkan tempat berguru dan bergurau, meninggalkan pentas tarian dan gelanggang persilatan yang sama rata sama paras dengan penuh kenangan yang suka dan duka untuk dikenang.

Dalam tempoh itu juga, gerombolan ini mula berpencak digelanggang yang berbeza, menari di pentas yang tak sama, meniti arus kehidupan yang kadang pasang kadang surut, kadang pasang tak surut-surut, kadang surut tak pasang-pasang dan yang seumpamanya yang akhirnya dizahirkan pada penampilan setelah 30 tahun masa berlalu.

Justeru, sebagai sahabat dunia akhirat, saya iringkan perjumpaan itu dengan harapan...

Yang sedang dan akan mengenggam bara api biarlah sampai jadi abu,

Yang sedang melihat bulan jangan terlupa rumput yang dipijak,

Yang sedang sedang saja, yang penting dia setia... Iwan tuu hehehe,

Yang sedang mendengar guruh dilangit, air di tempayan dibuang jangan,

Yang sedang menyelok pekasam, selok lah benda lain, tapi biarlah sampai ke pangkal pengang,
dan dengan doa....


"Andainya langkah kalian adalah langkah Sang Geruda, saya iringkan langkah kalian dengan doa agar kalian menjadi Sang Garuda yang menakluki angkasa raya. Tapi andai kalian memilih langkah sebagai Sang Naga, akan saya iringkan langkah kalian agar menjadi Sang Naga yang bisa menakluki seantero dunia".

Sekian From Poland with Love

0 Response to "From Poland With Love (Episode 5)"